Jatuh kemudian bangkit begitulah perjuangan. Tiada perjuangan tanpa pengorbanan. Senja, petang kemudian datang fajar pagi. Manusia memiliki garis tangan dan suratan takdir yang menjadi misteri. Optimisme dalam mengarungi kehidupan yang akan terus berputar mengikuti setiap usaha yang dilalui pagi ataupun malam. Melalui setiap usaha dengan perjuangan banting tulang bukan dengan kekuatan orang dalam.
Melalui tapak dengan kaki sendiri. Menggenggam dunia dengan tangan pribadi. Kucuran keringat dengan usaha diri. Berlari mengejar tujuan hidup secara mandiri. Serba-serbi kehidupan akan dilalui guna mendewasakan diri. Itulah perjuangan yang dimulai dengan diri sendiri. Kebanggaan muncul dari perjuangan bukan hasil koneksi. Betapa manisnya buah yang dipetik dari hasil kebun sendiri. Tidak peduli ada pujian atau bahkan caci maki. Itu bukan halangan tapi menjadikan motivasi.
Tiada kebanggan tanpa perjuangan. Perjuangan yang diiringi dengan usaha bukan keistimewaan. Berusaha sampai titik darah penghabisan. Bukan usaha jilat kiri dan kanan. Tak layak diri mengklaim pekerjaan orang lain. Usaha sendiri lebih menyenangkan secara lahir batin. Usaha serius yang tidak main-main. Dilaksanakan dengan keseriusan dan disiplin.
Perjuangan dan doa adalah dua elemen yang tak terpisahkan dalam perjalanan hidup seseorang, menciptakan harmoni yang kuat antara usaha dan harapan. Dalam setiap langkah menuju tujuan, perjuangan mencerminkan tekad dan komitmen untuk menghadapi berbagai rintangan. Tanpa perjuangan, impian akan tetap menjadi angan-angan yang jauh dari jangkauan. Seseorang yang memiliki cita-cita tinggi sering kali dihadapkan pada tantangan berat, mulai dari kegagalan, kritik, hingga ketidakpastian.
Namun, melalui usaha yang gigih, mereka belajar untuk bangkit dan terus melangkah meskipun jatuh berkali-kali. Perjuangan mengajarkan arti ketahanan dan kemampuan untuk tidak menyerah ketika keadaan menjadi sulit. Di sisi lain, doa memainkan peranan penting dalam memberikan ketenangan dan harapan dalam perjalanan hidup. Dalam momen-momen penuh tekanan, doa menjadi pengingat akan kekuatan yang lebih besar daripada diri sendiri.
Melalui doa, seseorang dapat mencurahkan isi hati, mengungkapkan rasa syukur, dan memohon petunjuk. Doa bukan hanya sekadar permohonan; ia juga menciptakan ruang untuk refleksi dan introspeksi. Saat menghadap kepada Tuhan, seseorang merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih tinggi, yang memberi kekuatan untuk terus berjuang. Doa memberikan dorongan moral, membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan dan mengingat alasan di balik setiap usaha yang dilakukan.
Perjuangan tanpa doa dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam siklus keputusasaan. Ketika menghadapi kegagalan, individu mungkin kehilangan arah dan merasa bahwa semua usaha yang telah dilakukan sia-sia. Di sinilah doa berfungsi sebagai sumber pengharapan, mengingatkan kita bahwa setiap usaha memiliki makna dan tujuan. Sebaliknya, doa tanpa perjuangan tidak akan membawa hasil yang signifikan, karena mengandalkan doa semata tanpa diiringi dengan tindakan nyata akan menghasilkan harapan kosong.
Maka, perpaduan antara perjuangan dan doa menciptakan keseimbangan yang kokoh dalam kehidupan. Di mana individu tidak hanya bekerja keras tetapi juga menyadari bahwa ada kekuatan yang membimbing mereka. Ketika seseorang menggabungkan perjuangan dan doa, mereka belajar untuk berkomitmen pada usaha tanpa kehilangan harapan. Dalam perjalanan tersebut, mereka akan menemukan pelajaran berharga yang tidak hanya berhubungan dengan pencapaian material, tetapi juga pertumbuhan pribadi.
Perjuangan memberikan kesempatan untuk belajar, beradaptasi, dan berkembang. Sementara itu, doa mengajarkan arti berserah dan sabar, mengingatkan bahwa tidak semua hal dapat terjadi sesuai dengan waktu dan keinginan kita. Dengan kedua elemen ini, individu dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam perjalanan hidup mereka. Pada akhirnya, perjuangan dan doa bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi tentang bagaimana kita menjalani prosesnya.
Dalam setiap usaha yang dilakukan, ada pelajaran, pertumbuhan, dan pengembangan karakter. Perjuangan mengasah ketahanan dan ketekunan, sementara doa menguatkan jiwa dan memberi arah. Kombinasi keduanya menciptakan individu yang tidak hanya berambisi untuk mencapai sesuatu, tetapi juga memiliki kedamaian dan keyakinan dalam setiap langkah yang diambil. Dengan perjuangan dan doa, kehidupan menjadi lebih berarti, penuh harapan, dan siap menghadapi segala tantangan yang ada.
Apa yang mau dibanggakan dari usaha tanpa perjuangan. Mencari penghasilan hanya untuk sekedar makan. Tujuan hidup tak selamanya hanya untuk nafsu keserakahan. Hal demikian akan memunculkan kesombongan. Apa yang mau disombongkan dengan perbuatan tanpa kesan. Perbuatan yang dilandaskan hasil pencitraan. Koar-koar sana-sini tanpa adanya realisasi perbuatan. Menghasilkan keburukan yang jauh dari kebaikan. Teriring doa dalam setiap perjuangan. Agar dijauhkan dari kesombongan. Jauhkan dari setiap perbuatan negatif yang menjurus pada keburukan. Karena doa dalam perjuangan akan menciptakan kesuksesan.