Mudik merupakan tradisi “pulang kampung” yang dilaksanakan menjelang hari raya. Tradisi ini digunakan sebagai ajang silaturahmi berkumpul keluarga yang di hari-hari lainnya jarang dilaksanakan. Momen mudik tentunya sangat menyenangkan karena berkumpul kembali dengan keluarga khususnya bagi para perantau yang jauh dari kaluarga dan kampung halamannya. Momen ini merupakan waktu yang digunakan bagi orang untuk sekedar rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Di Indonesia suasana mudik akan terasa ketika menjelang lebaran dimana angkutan pribadi dan umum sangat padat di jalan raya. Ketika menggunakan angkutan umum tentunya perlu memesan tiket jauh-jauh hari dikarenakan membludaknya penumpang dan ketika menggunakan angkutan pribadi perlu dipersiapkan kendaraanya dengan baik agar dapat sampai selamat ke tujuan masing-masing. Dapat dilihat jalanan yang padat, petugas pengatur lalu lintas, suasana terminal, stasiun, bandara, serta pelabuhan yang ramai ketika musim mudik tiba.
Pemerintah baik pusat dan daerah bahkan dari pihak swasta juga biasanya secara rutin memfasilitasi mudik dengan menyiapkan armada gratis bagi pemudik. Armada gratis yang diberikan terbatas sehingga siapa yang cepat dia yang dapat. Mudik gratis dimanfaatkan pemudik untuk menghemat ongkos sehingga uangnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya. Tidak hanya kepadatan ketika mudik, tetapi juga pasca hari raya ketika para pemudik kembali ke perantauan juga akan mengalami kepadatan. Itulah gambaran tradisi rutin yang ada di Indonesia yaitu “mudik”.